Neraca Dagang RI mengalami defisit yang cukup parah jika dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya. Tentunya hal ini menjadi catatan buruk bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam sektor perekonomian. melejitnya defisit neraca dagang Republik Indonesia bukan tanpa sebab. Tingginya kebutuhan migas dalam negeri memaksa pemerintah membuka kembali keran impor minyak dan gas ke Indonesia. Tentunya hal ini dapat meningkatkan defisit neraca dagang nasional.
Neraca Dagang RI |
Belum lagi ditambah menipisnya surplus neraca dagang nasional akibat rendahnya harga komoditas. Sementara itu, Indoneisa hanya mampu mengandalkan komoditas ekspor yang nyatanya masih belum mampu menjadi juru selamat neraca dagang Republik Indonesia. Pada awal minggu lalu, BPS (badan pusat statistik) telah mengeluarkan data neraca dagang Republik Indonesia tahun 2018 yang menyebutkan bahwa nilai impor nasional sepanjang tahun 2018 adalah sebesar 188 miliar dolar Amerika Serikat atau meninggi sekitar 20,15% jika dibandingkan dengan tahun 2017.
Sementara itu, nilai ekspor nasional hanya mampu menembus angka 162 miliar dolar Amerika Serikat atau hanya mampu tumbuh sedikit yakni sebesar 6,65% dari tahun lalu. Meskipun defisit neraca dagang dinilai meninggi, akan tetapis ecara umum surplus dan defisit neraca dagang Republik Indonesia sama - sama naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar