Risiko Investasi Tanah air saat ini masih terbilang sarat akan risiko. hal ini disebabkan oleh ketidakpastian global dan mengamuknya suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Hal ini tetnunya tidak hanya berimbas pada risiko Investasi di Indonesia, juga berimbas pada lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Risiko Investasi |
Hal ini juga membuat indikator credit default swap / CDS (persepsi risiko invetasi) SUN (surat utang negara) menjadi naik surat utang bertenor 5 tahun dan 10 tahun. Naiknya CDS merupakan efek dari meningkatnya ketidakpastian global dan kekhawatiran naiknya defisit transaksi berjalan Nasional yang berimbas juga pada turunnya harga saham serta nilai tukar rupiah yang melemah.
Tingkat potensi pelemahan rupiah saat ini masih sangat terbuka lebar beriringan dengan masih adanya celah naiknya suku bunga The Fed yang diperkirakan sampai akhir tahun 2019 mendatang. Dengan naiknya suku bunga acuan Amerika Serikat tentu akan mendongkrak uang panas (hot money) untuk mengalir kepada investasi berbentuk mata uang dola Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar